Rabu, 23 Februari 2011

Jepang Gemari Batik Pekalongan

Warga mancanegara seperti, Jepang dan Malaysia menggemari kain batik berbahan pewarna alami produk Pekalongan, Jawa Tengah. Mohamad Tohir, pemilik Rumah Batik Wawa saat ditemui di stan pameran Jakarta Fair, di Jakarta, Jumat, mengatakan, produk batik alami lebih banyak diminati warga asing, meskipun juga ada beberapa orang dalam negeri yang membelinya.
Menurut dia, harga mahal karena pembuatannya membutuhkan waktu cukup lama, satu potong kain batik alami membutuhkan waktu sekitar empat hingga enam bulan. Ia menjelaskan, batik alami tanpa bahan kimia, pewarna menggunakan buah-buahan seperti nangka, kunyit, dan alpokat.
Batik alami, katanya, membutuhkan perawatan berhati-hati, tidak boleh dicuci dengan sabun cuci (ditergen) harus menggunakan abu merang dan tidak boleh digosok. Menurut dia, batik alami makin lama makin menyala warnanya, berbeda dengan batik menggunakan pewarna kimia.
“Semakin lama umurnya, kain batik alami bertambah bagus, sebaliknya batik berbahan kimia cenderung kusam,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar